Patria dan Juju terpaksa mengikat tangan dan kaki Jamillah agar dia tak memberontak lagi.
Sedangkan Patria masih setia memegangi rambut Jamillah.
"Kak, lepasin dong," pinta Jamillah, tapi kali ini nada bicaranya cukup rendah, dia tak berani menaikkan nada suaranya, karna sedikit saja dia emosi maka Patria akan semakin kuat menarik rambutnya.
"Gak bisa dong, kalau rambutnya dilepasin nanti, Millah, bakalan ngamuk lagi," ujar Patria.
"Enggak, Kak ... Millah janji deh, gak bakalan ngamuk lagi," rayu Jamillah.
"Jangan, Pat! Nanti dia bohong lagi, dia itu, 'kan licik banget orangnya!" ujar Juju.
"Ih, apaan sih, Juju! Dasar Kompor Meleduk!" sengut Jamillah yang tak terima.
Sementara itu Wans masih mengompres keningnya yang benjol itu.
Dia sudah terbangun dari pingsannya kurang lebih 20 menit yang lalu.
Selain mengompres dengan air hangat, Wans, juga meminum satu butir kapsul pereda nyeri dari hasil eksperimennya sendiri.