"Pikiran.," jawab Dika.
Dahyu menelan kata-katanya sampai ke ujung bibirnya.
Tidak bisa tidak menatap Dika.
Orang ini berbicara terlalu tidak masuk akal untuk bermain kartu.
Dia juga bertanya dengan santai apakah dia tidak keberatan, dan menjawab sesuai standar yang biasa. Dia seharusnya tidak mengatakan, "Tidak apa-apa, tanyakan saja."
Pria yang tidak mengikuti naskah.
Tak heran sering kali menimbulkan kebencian.
Ribuan kata akhirnya berubah menjadi senandung ringan.
"Aku tidak bisa makan dan tidur." Dika melambaikan tangannya dan berkata tanpa mengangkat kepalanya, "Jika kamu memiliki pertanyaan, tanyakan apakah kamu sudah kenyang".
Dahyu hanya bisa bertahan, menunggu Dika meletakkan pisau dan garpunya, dan segera bertanya, "Dika, siapakah gadis dalam gambar di kamarmu itu?"
Hah!
Hampir seketika, Dika tiba-tiba berdiri.