Sinta mencoba menyelidiki identitas Dika beberapa kali, tetapi tidak berhasil.
Arsip Paviliun Emas meminjam otoritas dari saudara senior itu sendiri, dan hasil dari penyelidikan adalah tidak ada orang yang ditemukan.
Dia tidak pernah membayangkan bahwa identitas Dika akan berubah menjadi kepala sekolah kedokteran kuno.
Sinta benar-benar tercengang.
Tunggu, bukankah Pak Tian, kepala sekolah kedokteran kuno?
Mata kaget Sinta melintas di Dika pada saat yang sama untuk sementara waktu.
Dika menghela nafas, "Pak Tian berusaha mati-matian untuk menggali lubang hanya untuk memaksaku duduk di posisi ini. Aku tidak bisa menahannya."
Sinta, "-"
Menurutnya, contoh tipikal Dika adalah menjadi murah.
Tidak ingin mengambil posisi sebagai kepala sekolah kedokteran kuno?
Apa kamu bodoh
Sinta melirik Dika, hanya untuk mengencangkan liontin giok di tangannya.
Tanda ahli medis kuno ini dapat menyelamatkan nyawa ayahnya.