Setelah mandi dengan tekad, Dika berjalan melewati aula, melirik ke samping ke kaki Dahyu yang sedang menonton TV, dan kemudian kembali ke kamarnya.
Mengangkat telepon dan melihatnya, ada tiga panggilan tak terjawab.
Mereka semua dari Sinta.
"Sepertinya itu sangat tepat waktu." Dika tersenyum sedikit dan memanggil balik.
"Kutu buku, bukan karena aku tidak mengerjakan ujian bulanan dengan baik, jadi aku sedang tidak mood untuk menjawab telepon." Jelas, Sinta yakin akan ujian ini.
Murid Dika tertawa.
Setelah beberapa saat, Sinta langsung menuju ke topik pembicaraan.
"Indra telah ditangkap dan sekarang dalam perjalanan kembali ke Jakarta. Namun, ketika dia berada di Semarang, kolegaku telah mengintrogasinya dan pada dasarnya tahu yang sebenarnya." Sinta berkata, "Dia mengakui apa yang dia lakukan. benar bahwa kamera lubang jarum di rumah Bu Dela memang dipasang olehnya, dan ada juga sejumlah foto yang diam-diam dia potret. "