Hari berawan, angin sejuk, udara dingin.
Sosok itu secara bertahap berjalan menuju Sekolah Menengah 58 .
Orang-orang bermata tajam itu langsung melihat Dika lebih dulu dan berteriak, Kerumunan itu langsung heboh lagi, melambai-lambaikan tangan mereka satu per satu.
"Dengan tegas menolak Dika untuk memasuki Sekolah Menengah 58 ."
"Dika keluar dari 58 ."
"Jangan hentikan aku, biarkan aku menjatuhkannya dalam beberapa menit."
Suaranya nyaring.
Pak Arga juga melihat Dika dari kejauhan saat ini, wajahnya tiba-tiba berubah.
Jalan lurus dan panjang, sosoknya ramping dan lurus, tenang dan santai.
"Anak ini, apakah kamu tidak tahu untuk bersembunyi sebentar?" Pak Arga segera menjadi cemas, mengedipkan mata pada banyak penjaga dan penjaga keamanan, sehingga semua orang akan membangkitkan semangat mereka dan waspada terhadap perubahan.
Dengan kegairahan para mahasiswa ini sekarang, sangat memungkinkan untuk menimbulkan kerusuhan.