Di sisi lain telepon, dia tidak berani bercanda lagi, dan langsung berkata dengan sungguh-sungguh, "Saya memeriksa beberapa forum dan menemukan banyak jejak kegiatan angkatan laut. Memang benar ada seseorang di balik ini. Saya telah menemukan beberapa ternyata kebanyakan dari Jakarta, dan pada dasarnya mereka sama jarak."
"Termasuk [tangan keadilan]." Mata Dika menjadi lebih dingin dan dia berkata dengan suara dingin.
"Bos, aku akan melakukan tugas, jangan khawatir." Wajah besi itu menepuk dadanya.
"Oke, segera kirimi saya semua alamat ini."
Dika menutup telepon.
Melihat ke depan dengan mata dingin, sebagian dari rencana itu secara bertahap muncul di benaknya.
Ketika Dika naik taksi kembali ke gerbang sekolah, waktu sudah hampir tengah hari. Dika tidak kembali ke kelas, tetapi datang ke hotel bintang lima dan meminta sebuah kotak.Setelah masuk, dia segera memanggil Sinta.