Dika langsung meraih Pak Cahyo dan menyapu ke belakang.
Beberapa detik setelah kabut tebal menghilang, perlahan menghilang.
"Kabut ini beracun." Dika berkata dengan suara yang dalam, "Sangat penting untuk menangkap pencuri itu, tapi tidak sebanding dengan kerugiannya untuk membayar nyawanya."
Setelah Dika selesai berbicara, dia bergegas ke aula dengan langkah-langkah.
Seluruh aula kosong.
Segera, Pak Cahyo dan putra-putranya serta Pak Tatan juga bergegas masuk.
"Pak Tatan, dimana ruang rahasia pencuri tua itu?" Dika bertanya dengan cepat, dan pada saat yang sama, dia berkata, "Cepat pimpin jalan!" Saat ini, Noe sudah bergegas masuk dengan seorang polisi bersenjata, Dika melambai, "Kalian tunggu di sini."
Mengetahui bahwa Firman adalah seorang pejuang, dan kemungkinan besar adalah anggota dari organisasi Moli, Dika secara alami tidak mengharapkan Noe dan yang lainnya untuk dapat membantu. Mereka bertemu Firman dan mungkin kematian menanti.