Di seberang jalan, empat orang berdiri berdampingan.
Pita putih yang diikat di atas kepala Te sangat mencolok.
Angin dingin bertiup di malam hari, dan banyak pejalan kaki yang lewat di jalan memandang Te.
Te tanpa ekspresi, tinjunya yang terkepal erat mengungkapkan kegelisahan batinnya.
"Ayo pergi, saatnya menyelesaikan rekening," kata Dika perlahan.
Suara itu bergema di benak ketiga orang itu seperti guntur.
"Pembalasan!" Pak Cahyo hanya memiliki satu kosakata tersisa di benaknya, dan Te tetap sama.
Dan Paman Tatan dengan diam-diam menambahkan dua kata dalam perdamaian hatinya!
Empat orang berjalan menyeberang jalan dan langsung masuk ke hotel.
Beberapa orang di hotel berkumpul di sekitar meja untuk bermain kartu. Melihat empat orang masuk, terutama pita putih yang diikatkan di kepala Te, beberapa orang tidak bisa menahan cemberut, saling memandang, dan berdiri satu demi satu. lain.