Mobil berhenti, dan segera pintu dibuka.
Dua sosok muncul di gerbang Black Owl Bar, dengan lampu menyinari kedua wajahnya.
Yang satu tenang dan tenang, dengan alis yang dingin dan pupil yang dingin. Ada sedikit kepanikan di wajahnya, tetapi sementara ragu-ragu, dia mengepalkan tinjunya dengan erat, matanya diseka dengan kuat, dan bertekad.
Dika dan Pak Rahmad ada di sini.
Banyak orang di pinggir jalan melihat keduanya berjalan ke Black Owl Bar, dan tidak bisa menahan tawa.
"Kedua orang itu tidak tahu dari mana asalnya, jadi mereka berani pergi ke Black Owl Bar kali ini."
"Jangan salahkan mereka, mereka berdua tercengang."
"Haha, awas, aku yakin mereka akan diusir secara memalukan dalam tiga menit."
Di Black Owl Bar, banyak orang telah memperhatikan kedatangan Dika dan Pak Rahmad.
"Ah, kenapa dia?" Sebuah suara berseru, dan murid-muridnya tanpa sadar menunjukkan keheranan.