Matahari yang terik menghanguskan bumi dan prosedur pelepasan selesai. Setelah Dika mengirim Pak Cahyo dan putranya pulang, dia berbalik dan berjalan kembali ke arah menyewa rumah. Setelah melewati sebuah toko, Dika ragu-ragu dan masuk untuk membeli sekotak susu murni.
Tidak ada alasan lain, jika situasi tadi malam terulang, pasti ada ketegangan.
Apartemen Gading
Ketika Dika berjalan ke lantai dua, dia kebetulan melihat Mbak Leni yang kembali membawa makanan dan mengambil kunci untuk membuka pintu.
"Mbak Leni." Dika menyapanya. Melihat wajah lesu Mbak Leni ketika dia menoleh, Dika diam-diam menghela napas. Bisa dibayangkan betapa besar tekanan yang telah dialami Mbak Leni di dalam hatinya dalam beberapa hari terakhir. Pihak lain memberi tiga hari waktu. Sudah berlalu, tapi tidak ada pergerakan untuk saat ini. Kecuali darah anjing hitam yang terciprat di pintu. Namun, Dika tidak berpikir bahwa pihak lain akan melupakannya begitu saja.