Hati Dika sakit, dan amukan yang mengerikan hanya bisa ditekan secara paksa pada saat ini.
Dia mendengar semua yang dikatakan Te kepada Pak Cahyo.
Dika secara pribadi ingin membalas
Tidak ada alasan lain, jika satu-satunya teman laki-lakinya di sekolah dipukuli seperti ini, pihak lain harus membayar dua kali lipat harga.
Pada saat ini, Nanda mengerutkan kening dan memandang Dika.
Dia juga mendengar percakapan barusan, mengetahui bahwa orang yang terbaring di ranjang rumah sakit dipukuli dan dirawat di rumah sakit karena siswa di depannya. Dalam pandangan Nanda, Dika pasti bajingan di sekolah hingga temannya mendapat musibah.
Semakin Nanda memikirkannya, semakin dia tidak bisa menelan nafas ini, dan berdiri, "Hei, aku ingin memberitahumu sesuatu."
Nanda menunjuk Dika.