Jantung Dika berdebar kencang, dan tiba-tiba menoleh untuk melihat ke pintu kamar Bu Dela.
Suara apa barusan?
Apa yang tampaknya telah jatuh-
Saat ini, tidak ada suara di dalam ruangan.
Semakin tenang keheningan, semakin banyak kecemasan yang tak bisa dijelaskan di hati Dika. Setelah ragu-ragu beberapa saat, Dika berjalan, berdiri di depan pintu kamar Bu Dela, dan mengetuk pintu, "Bu Dela."
tidak ada tanggapan.
Dika merasa semakin terganggu.
Dong dong
Ketukan di pintu menjerit.
Masih tidak ada gerakan di dalam.
"Ada apa?" Dika bertanya dengan cemas, mengertakkan gigi, dan mendorong pintu dengan keras.
Pintu yang tertutup itu dirobohkan oleh kekuatan brutal Dika.
Dalam adegan di depannya, ekspresi Dika berubah drastis.
Bu Dela tiba-tiba jatuh ke tanah, tidak sadarkan diri.
Dika bergegas, berjongkok dan membungkuk untuk melihat, hidungnya tiba-tiba menjadi panas dan mimisan keluar.