Jantung Adera berdebar dengan kencang. Bola matanya refleks melotot mendengar bisikan dari sang kakek.
'Tunggu! Aroma? Mengapa kakek bicara begitu? Apa jangan-jangan ... aroma tubuhku berbeda setelah aku menikah dengan Traidor? Dan ungkinkah yang dimaksud kakek tentang 'hubungan intim' itu adalah hubungan bercinta?' batin Adera bertanya-tanya dengan panik.
Terlalu klise ucapan yang dikatakan Kakek Mangatta. Bisa jadi kakeknya itu bukan bermaksud demikian, tapi bisa jadi sang kakek sudah menduganya saat tubuh Adera menjadi berbeda. Dan kemungkinan besar perbedaan aroma itu terjadi karena Adera pernah bercinta dengan seorang lelaki. Itu kemungkinan yang gila, tapi cukup masuk akal kalau itu berkaitan dengan aroma aura.
Setiap penyihir memiliki aura dan aromanya sendiri. Itu sudah bukan rahasia lagi.
Aura tiap penyihir, mengikuti warna mata mereka. Sedangkan aroma penyihir putih yang masih perawan/perjaka biasanya cenderung berbau khas hutan yang sejuk.