Pagi ini, hari ketika mereka berada di sini, Aksa dan Kiara sudah bersiap untuk meninggalkan Kota Tarakan dan kembali ke Jakarta.
Awalnya mereka ingin pergi diam-diam, namun ternyata itu diketahui oleh para guru dan anak-anak. Mereka mengucapkan selamat tinggal untuk waktu yang lama sebelum akhirnya mereka pergi.
"Ngomong-ngomong, bagaimana kamu berbicara dengan Kepala Sekolah Fredi kemarin? Apakah mereka mau untuk menjual buahnya?" Kiara bertanya dengan penasaran di dalam mobil.
"Kepala Sekolah Fredi setuju, tapi karena semua pohon buah-buah itu di taman sendiri dan tidak ada penanaman berskala besar jadi itu harus didiskusikan dengan para pemimpin kota." Aksa meraih tangan Kiara, "Jangan khawatir, aku akan mengirim seseorang untuk membicarakan ini."