Chereads / Dosa Termanis (Tabularasa) / Chapter 2 - Pusaran Rasa

Chapter 2 - Pusaran Rasa

Pagi ini tidak ada yang istimewa, aku seperti biasa berangkat ke kampus untuk menyelesaikan skripsi yang hampir saja membuatku tua rasanya karena tak kunjung usai akhir ceritanya..

Perpustakaan adalah markas buatku menikmati waktu ku dan tidak lupa sembari menyeduh susu coklat kesukaanku yang hampir tiap harinya aku tak akan melewatkannya disaat diriku mengerjakan tugas kuliah maupun revisi dari dosen pembimbing ku..

Hei Sena..!!

terlihat dari kejauhan seorang perempuan riang dengan senyuman lesung pipi yang menjadi ciri khas nya berlari ke arahku seperti ada sesuatu yang sangat ingin di luapkannya kepadaku..

Ya..,Diana namanya seperti kidung andalan band populer 70an KoesPlus.. Sahabat karibku yang selalu ada disaat susah maupun senang. ia tipe yang pendiam namun sangat cerewet jika sudah bertemu dengan ku..

Diana dan aku beda jurusan namun hampir setiap saat kami berdua menghabiskan waktu bersama dan berbagi rasa, salah satunya urusan asmara tentunya..

Sudah kuduga mengapa ia begitu tergesa gesa ingin menghampiri ku ternyata untuk menceritakan bahwa ia sedang dilanda asmara dengan senior kampus yang terkenal macho dan kharismatik..dan akupun juga mengetahui hal itu, ketika masih masa masa orientasi di kampus.

intinya dia itu sudah lama di sukai oleh sahabatku ini dan memendam perasaan kepada lelaki itu..

Namanya Gery anak Sosial Politik 2002..di kalangan lelaki di kampus, ia merupakan pria yg disegani kawan maupun lawan karena kepribadiannya yg bersahabat dan gampang bergaul..dan salah satu dari kelebihannya itu yg membuat sekian dari perempuan di kampus ini tergila gila, tak terkecuali sahabatku Diana..

Ku tatap dalam dalam matanya dan ku tanyai lagi kesungguhan sahabatku tentang niatnya yang ingin mengutarakan perasaannya kepada Gery..

dan...bla..bla..bla..bla segala macam puja puji ia lontarkan untuk seorang Gery ini dan akupun berfikir jika sampai berapa lama harus mendengar ini dari sahabatku..kadang kala aku mencoba melirik sepintas untuk mengetahui hebatnya Gery itu..

Namun ternyata tak ada apapun yg membuat diriku luruh seperti kebanyakan wanita di kampus ini..hingga sampai lah suatu saat dimana kita Aku, Gery dan Diana disatukan oleh takdir yang akan mengubah semua dugaan dan rasa dari hati ini..

Mungkin di ibaratkan dua wanita punya rasa yang sama kuatnya yang tergoda oleh pria yang belum tentu juga akan membalas rasa yang sama dengan sepenuhnya..

Atau bisa menjadi sebuah petaka yang berujung pertempuran hati dan nurani dalam diri ini..dan pada akhirnya terlalu hina untuk di tangisi, tapi menghujam sanubari jika tak terukir dalam hati..