"Apakah kamu datang di RS swasta?" Sinta mengelak berkata, dan mengingatkan Koko untuk tidak mengumumkan berita kehamilannya, jangan sampai itu menjadi oolong lagi.
Mendengar pengalaman Sinta sebelumnya, Koko juga dapat memahami alasan mengapa Sinta sangat berhati-hati.
"Sinta, metode yang kuberitahukan padamu telah mengurangi kesalahan. Tes darah hanyalah jaminan lain. Kamu tidak perlu terlalu khawatir." Koko berkata dengan lega, "Lagipula, pilekmu selalu menyakitimu seperti itu. Bukankah semuanya sama jika ada anak-anak? "
Sinta cemberut: "Ini masih berbeda."
Koko tertawa: "Ya, ya, aku akan menjadi seorang ibu, ini berbeda, ya, Sinta apakah senior menghubungimu baru-baru ini?"
Sinta tertegun sejenak: "Tidak, memangnya apa yang akan dia lakukan denganku?"
"Tidak?" Koko sedikit bingung, "Aku pikir lingkaran teman-temannya ada di kota kamu, dan aku pikir dia akan bertemu dengan kamu."
"Mungkin ini kebetulan," kata Sinta, sedikit curiga di hatinya.