Dia mendorong kuat-kuat di bawah kakinya, dan Pak Dodi menarik napas dingin ketika dia menghantam tanah. Dia menenangkan ekspresinya. Dia berinisiatif untuk berbicara dengan Reno.
Emosi yang tidak bisa dijelaskan melintas di matanya, dan Reno mengobrol dengan Pak Dodi dengan nada yang masih lembut.
Keduanya awalnya adalah panutan bagi generasi baru di rumah sakit, tetapi mereka berdua sudah meninggalkan rumah sakit.
Pak Dodi menjadi dokter pribadi Kenzi, sedangkan Reno tidak bisa lagi memegang pisau bedah karena kerusakan saraf dan meninggalkan pekerjaan yang pernah dicintainya. Namun meski begitu, topik kedua orang tersebut masih berkisar seputar kedokteran.
Koko, yang penuh dengan kerumitan, mendengarkannya sebentar, lalu bergabung dalam diskusi.
Sinta tidak dapat campur tangan dengan tiga jargon profesional yang mempelajari kedokteran, hanya bermain dengan tangan Kenzi di bawah meja.
"Sangat membosankan?" Kenzi memandangnya dengan geli.