Memikirkan senyum sukses Pak Dodi, Rococo tidak ingin dia mendapatkan apa yang diinginkannya.
Ngomong-ngomong, dia akan memberi Sinta pemeriksaan rutin setiap minggu. Rococo hanya pulang untuk meletakkan barang-barangnya, dan hanya menunggu beberapa saat untuk pergi ke Sinta dan memintanya untuk membantu menyerahkan dompet.
Melihat Rococo membeli banyak camilan, Bi Asih harus membicarakannya lagi.
"Semuanya dibelikan untuk Sinta" kata Rococo.
Bi Asih masih tidak senang: "Bagaimana kamu bisa membeli ini? Apakah itu tidak cukup?"
Rococo hendak menangis: "Bu, kapan Ibu memperlakukan aku dengan baik?"
"Lihat apa yang di lemari es dan di atas meja, mana yang bukan camilanmu?" Bi Asih menganggukkan keningnya, "Di mana Sinta?
"Aku yang membayarnya," kata Rococo cepat, "Tidak bisakah aku membelinya."
Ibunya menarik tangannya: "Makanlah sebelum pergi, jangan merepotkan orang lain."