Malam yang sunyi tidak bisa menyembunyikan cahaya bintang di mataku.
"Sinta." Kenzi mengangkat tangannya, memegangi wajahnya, dan menciumnya sedikit demi sedikit.
Cahaya rembulan terasa sangat hangat, dan ombaknya berkilauan.
Langit dan bumi tampak sangat kosong, jelas berisik, tetapi sunyi, seolah hanya tersisa dua orang saja.
Setelah berjalan-jalan di sepanjang pantai, ada sebuah vila dalam pandangannya. Melihat pantai yang sepi, Sinta memandang Kenzi dengan ragu: "Milikmu?"
Kenzi mengeluarkan kuncinya.
Mulut Sinta bergerak-gerak.
Mengguncang pasir dengan kakinya di luar pintu, Sinta ragu-ragu, tetapi mengulurkan tangannya: "Pegang aku."
Seharusnya vila sudah dibersihkan terlebih dahulu. Bersih dan luas. Dekorasinya bergaya mediterania sederhana dan segar. Jendela setinggi langit-langit menangkap pemandangan laut yang indah. Tak sulit membayangkan betapa indahnya pemandangan disini saat matahari mulai terbit.