Setelah Dinda kembali ke kamar tidur, Sinta juga menelpon Kenzi.
Jelas sudah ada rumah di luar sekolah, dan orang ini sebenarnya mengatur agar dia berada di Gedung No. 16.
Melihat perabotan yang jelas terlihat feminin, Sinta bisa dengan jelas merasakan perhatian Kenzi padanya.
Kelinci yang ada diatas tempat tidur ada di pelukannya, Sinta menarik kursi komputer dan duduk, dan mulai mengisi formulir aplikasi pertukaran pelajar.
Pintu diketuk dua kali, dan Sinta menyahut.
Dinda menjulurkan kepalanya ke dalam, memandang Sinta dan bertanya, "Aku tidak melepas sepatuku. Apakah tidak apa apa?"
Sinta berdiri: "Apakah kamu mencari saya?"
"Di bagian belakang formulir pendaftaran, kamu mungkin tidak bisa mengisi. Aku mengisi gambar sebelumnya dan mengirimkannya kepadamu?" Dinda mengeluarkan ponselnya, "Ngomong-ngomong, berapa nomor kamu?"