Ivan memegang Beatrice di tangannya.
Lengan ramping dan kuat pria itu melingkari pinggang rampingnya. Ciumannya membelai bibir manisnya.
Dengan aroma krim dan rasa cherry dan strawberry, rasanya lebih enak.
Ciuman pria itu begitu lembut, Beatrice kehilangan dirinya untuk sementara waktu.
Pelukannya terasa terlalu hangat dan sentuhannya yang lembut. Beatrice dapat melihat bulu mata panjang Ivan yang hampir tidak terlihat karena terangnya terang. Ekspresi lembut di wajahnya membuat hati Beatrice sangat bergelora.
Ciuman itu berlangsung lama, sampai tangan Ivan mulai menyentuh pakaiannya dengan gelisah.
Beatrice tiba-tiba pulih dari keterpesonaannya. "Ivan, ayo... kita makan kuenya dulu?"
Pria tampan dan menarik itu memegangi tubuhnya dengan gerakan mendominan. Dengan suara seraknya, dia berkata, "Yang paling ingin aku makan sekarang adalah kamu."
Sebuah kata membuat jantung Beatrice berdetak lebih cepat dan pipinya memerah.