Hight And Zero
Prologue ā Algo adalah seorang manusia biasa tanpa kemampuan istimewa sejak lahir yang berjuang sendiri mempelajari Ilmu yang bisa membuatnya menjadi tak terkalahkan di antara semua-musuhnya. Namun, setelah kejadian yang tidak ia duga, membuatnya sadar akan sesuatu. Hingga dia memutuskan untuk menghentikan tekadnya menjadi Pendekar nomor satu dan mewariskan pengetahuannya kepada satu-satunya muridnya yang bernama Reihan.
Di saat tengah malam, langit yang cerah dengan cahaya Bulan Sempurna yang menyinari kegelapan malam. " Aku sudah bertahun-tahun berjuang menuju puncak langit ke tujuh itu dengan jiwaku, kali ini semoga aku berhasil memasuki gerbang itu" kata Algo dalam batinnya.
Sebenarnya untuk mencapai langit pertama saja sudah sangat sulit hingga bisa memasuki gerbang. Namun setelah bertahun-tahun Algo berusaha keras dan lebih keras berusaha daripada orang lain, akhirnya dia berhasil tiba pada muka gerbang langit ke tujuh. Ini adalah seratus kalinya Algo tiba di muka gerbang langit ke tujuh.
Meskipun Algo sudah tidak terkejut dengan tekanan energy yang begitu kuat di muka gerbang langit ke tujuh. Tetap saja dia tidak berani bertingkah sembrono. " Huh, sudah berkali-kali aku sampai pada muka gerbang ini, Tetapi tetap saja, Aku bisa mati jika lengah hanya karena tekanan energy ini! ".
Dengan santai dan waspada, Algo melangkah menuju gerbang. Setelah sepuluh langkah, Tekanan sepuluh kali lebih kuat. " Pertama kali aku ke sini, aku langsung terlempar keluar dan kembali ke Tubuhku ". Gumam Algo
Di mana tiga puluh langkah lagi dia akan tiba tepat di gerbang dan bisa membukanya. Setelah sepuluh langkah terlewati, kemudian sepuluh langkah lagi dan tiga langkah dia maju. Hal yang tak terduga terjadi.
" vwoossssh.. " tekanan angin dengan energy yang singkat menyambutnya.
Disertai dengan wangi perempuan. Namun ini sungguh berbeda dari bau harum yang seperti pada umumnya. Dalam kasus ini, Aku menjadi teringat pada saat aku mengalaminya di langit pertama. Auranya membuatku bergairah menuju klimaks tanpa aku sadari.
" oh sial, Please jangan hal seperti ini! ". Gumam Algo karena protes dengan ujian ini.
Namun hal-hal yang sudah dia bayangkan ternyata tidak terjadi. Sebagai gantinya dia menarik nafas panjang dan segera beranjak tujuh langkah hingga sampai tepat pada gerbang. Algo bertanya-tanya " Benarkah tidak ada hal lain lagi yang akan terjadi setelah angin wangi tadi ? Aneh, Tapi, Syukurlah, Akhirnya aku akan membuka gerbang ini! ".
Algo pun segera mendorong gerbang raksasa itu untuk membukanya. Walaupun saat membuka gerbang itu dia harus mengerahkan seluruh kekuatannya. Dimana pada saat itu juga segala godaan yang baru dan yang dulu terjadi bermunculan kembali, Seakan-akan mengeroyoknya bersamaan. " Cih, Apa-apan ini? Aku merasa seperti sedang dipermainkan! Siapapun itu yang menghuni langit ini! Lihat saja! Aku tidak akan goyah! " kata Algo dengan sedikit kesal.
Bagaimana pun, Akan sangat menyakitakan jika gagal, sedangkan sudah sampai sejauh ini. Mengingat semua ujian yang dia hadapi berulang-ulang dari langit tingkat pertama sudah sangat berat. Padahal bisa mencapai langit pertama saja sudah bagus.
Sedangkan saat ini, Di langit ketujuh, Dan sudah tak terbayangkan begitu keras perjuangannya selama hidupnya. Bagaimana bisa dia menyerah? Dia lebih memilih untuk berjuang sampai batas terakhirnya, Tidak perduli apapun itu, Musnah dari kehidupan ini pun juga tidak menyesal. Karena dia akan berjuang hingga akhir.
Algo pun segera mengingat ketenangannya. Dan mengerahkan semua yang dia miliki sambil tetap mendorong untuk membuka gerbang. " Hhook, Uhuk Uhuk "
Tekanan yang menghalangi Algo untuk tetap maju mengakibatkan tubuh fisiknya Batuk segelas darah dan memudarkan kesadaran jiwanya. Tidak berhenti disitu, Hal menakutkan lain ikut memaksa dirinya agar terhempas dari gerbang. " Slassh..Jleb! " Sebilah pedang bermata dua terbang menusuk dadanya
" Uhhgk..Hhook! " Algo dibuat batuk darah lagi
Dadanya makin sesak untuk bernafas, Kesadaran Jiwanya bergetar dan makin redup. Jika dia tetap bersikeras mempertahankan kesadaran jiwanya dan tidak kembali ke tubuh fisiknya. Pastinya dia akan sepenuhnya Musnah dari kehidupannya.
" Tenang!, Yakinlah aku bisa! Jiwaku jangan gentar! Tuhan semesta alam ijinkan aku mencapai tujuanku! " kata Algo
Dengan hanya keyakinannya yang tersisa saat ini yang bisa ia lakukan. Kesadaran jiwa sepiritualnya meredup seakan-akan menghilang, hanya tersisa setitik energy. Namun, saat itu juga gerbang terbuka.
Tepat ketika gerbang terbuka, Jiwanya kembali ke tubuh fisiknya dan perlahan jatuh terbaring ditempat tidurnya. Yang mana dia berawal memulai usahanya setiap malam.
Algo yang tak sadarkan diri seakan-akan bermimpi, Namun itu bukan mimpi. Melainkan Jiwanya pulih kembali perlahan. " Suasana yang hangat namun sejuk, Nafasku terasa sangat rileks, Energy yang sangat murni begitu kaya dan tiada habisnya! " Pikir Algo
Sementara itu dia mulai membuka matanya perlahan dan dikejutkan pengan pemandan bidang yang takterduga. Dia melihat bahwa saat ini ia berada di atas seperti galaxy. Sosok dirinya melayang, bisa berjalan bebas tapi seperti tanpa pijakan.
" Apakah ini suasanya dibalik gerbang sialan yang hampir membuatku musnah dari kehidupan?! " pikirnya saat itu.
"Energy yang begitu murni dan kaya ini akan membuat Jiwaku segera pulih, Bahkan akan menjadi lebih kuat." Lanjut Algo
Sesaat kemudian gambar baru masuk di pikirannya diikuti dengan suara tanpa sosok yang terlihat. Bahkan meskipun Algo melintasi alam ini dengan jiwanya, hal gaib apapun seharusnya akan terlihat oleh jarak pandangnya.
Namun suara ini sangat menggema seperti benar-benar dekat. Pemilik suara tanpa sosok berkata. " Selamat, Kau berhasil sampai di sini! Namun sebelum aku memberikan apa yang kau inginkan untuk bisa sampai di sini! Aku akan menampilkan beberapa hal ini terlebih dahulu! "
Tanpa menunggu Algo merespon perkataanya, Sang pemilik suara langsung memperlihatkan apa yang dimaksud perkataanya itu. Di mana itu adalah kejadian seorang Janda tua beranak lima. Terlihat keluarga Janda itu sangat menyedihkan yang mana semua kelima anak itu sangat kurus, pucat, bibirnya terlihat sungguh kering.
Ketika itu, Salah satu anak si janda berbicara sambil tertidur. " Mama? Apakah Tuhan itu benar-benar ada? Apakah Pahlawan benar-benar ada? Apakah kita hanya bisa menunggu pertolongan orang lain?"
Si Janda yang mendengar anaknya mengigau, Semakin merasakan pedihnya kehidupannya saat ini. Dia segera mendekati anaknya, Membelai rambutnya dan berkata dengan nada lirih. ' Aku bisa saja mencuri makanan dan obat-obatan untuk kalian, Namun itu tidak sepadan dengan resikonya nanti!"
Sesaat kemudian, dia beranjak menuju jendela rumah untuk menenangkan diri di keheningan malam yang disertai terangnya cahaya bulan purnama. Dia pun menikmati keheningan malam itu, dan mengingat Tuhannya sebelum berdoa. " Ya tuhan, tolong anugerahi aku pertolonganmu! Anugerahi aku rezeki dan kekuatan untuk mengurus anan-anakku yang malang! Kumohon angkatlah penyakit yang mereka derita! Amin!".
Algo yang melihat kejadian itu sedikit tersentuh dengan nasib mereka. Dan mulai berkata kepada si pemilik suara yang menampilkan kejadian ini. " Hi, sebenarnya siapa kau? Kenapa kau memperlihatkan ini kepadaku? Apakah ini kejadian di masa lalu? "
" ini adalah kejadian saat ini juga! Dengan waktu yang sama juga! "
" Kenapa kau tidak menolongnya? Seharusnya ini sangat mudah bagimu! "
" Itu bukan tugasku! "
Algo yang mendengar penjelasan dari suara misterius pun keberatan dengan jawaban itu hingga dia berkata. " Cih, Apa gunanya kau di langit ke tujuh ini, Bahkan kau tidak perduli dengan rakyat jelata yang benar-benar sedang sengsara! "
Pemilik suara misterius itu dibuat geram dengan perkataan Algo, Namun tak lama dia mengabaikannya dan sebagai gantinya dia berkata. " Hai, Manusia! Apa kau tidak tahu siapa aku? "
Algo sebenarnya sudah menebak siapa dia, Namun dia tidak mau menebak nebak sejak berulang-ulang jatuh dan bangun saat memulai terjerumus di dunia spiritual. Algo bergumam di benaknya ' bagaimana pun, menebak di dunia gaib seperti ini berbahaya, lebih baik aku memastikannya'.
" Sebenarnya aku tidak peduli siapa kau, Sebaiknya kau menunjukan dirimu dan perkenalkan dirimu dulu! ". Tegur Algo
Pemilik suara misterius merasakan panas di telinganya karena mendengar perkataan Algo yang membuatnya terpaksa menunjukan diri.
" Cih, Dasar manusia! Mulutmu membuat telingaku sakit! " Jawab Pemilik suara sambil menunjukan wujudnya.
Algo mengamati wujud itu seperti soerang manusia yang menawan. Tapi, Algo menyadari jika itu bukan wujud asli.
" Kenapa kau tidak memperlihatkan wujud aslimu? Apa kau malu ? " Kata Algo dengan nyengir menggodanya.
" Bajingan, Manusia busuk! Ini seharusnya sudah kehormatan bagimu! Aku sudah mau menunjukan diriku! "
Algo yang mendengar jawaban darinya merasa membuang-buang waktu jika berdebat dengan mahluk yang merasa paling tinggi. Sebagai gantinya, Algo beralih pada hal yang penting saat ini .
" Cukup, Tolong dia sekarang! " Kata Algo sambil menunjuk pada gambar si Janda tua.
" Apa kau memerintahku?! "
" Tidak, Melainkan tidak ada mahluk lain di sini yang bisa menolongnya! Karena kau yang memperlihatkannya, pastinya kau bisa mengatasi masalahnya! "
" Cih, Sudah kubilang itu bukan urusanku! Jangan banyak omong, dan lihat apa yang akan terjadi! "
Sesaat kemudian di kejadian di mana keluarga Janda itu, Datang seorang paruh baya menuju rumahnya. Yang mana orang itu terlihat membawa sekarung beras, obat-obatan, minyak dan bahan pokok lengkap beserta kebutuhan dapur untuk memasak, kira-kira cukup untuk jangka satu bulan.
Si paruh baya itu pun mengetok pintu rumah si janda, terlihat berulang sampai tiga kali dia mentok pintu karena lambat respon dari pemilik rumah. Si janda yang mendengar ketukan pintu rumahnya pun segera bergegas dengan pelan-pelan karena memang tubuhnya sangat lemas kekurangan nutrisi untuk dia konsumsi sehari-hari. Si Janda membukakan pintu sedikit untuk antipasti agar orang yang berkunjung tidak melihat hal menyedihkan yang dia alami saat ini.
Seorang lelaki paruh baya itu lega akhirnya si pemilik rumah membukakan pintunya dan berkata. " selamat malam Ibu, saya Darmawan, saya ditugaskan seseorang untuk mengantarkan sedikit bantuan untuk Ibu! Mohon diterima ya Bu ya! Saya tidak ada maksud buruk apapun kok! ".
Tanpa menunggu jawaban si Janda, lelaki paruh baya itu memanggil anak buahnya untuk membawakan barang-barang yang sudah dia siapkan untuk diberikan kepada si Janda pemilik rumah itu.
" Kalian bawakan barang-barang yang sudah disiapkan ke dalam rumah Ibu ini! Pelan-pelan dan tetap bertingkahlah sopan!" perintah Darmawan baya itu kepada bawahannya.
" Siap Juragan! " jawab serentak para bawahan Darmawan
Janda tua yang melihat semua ini merasa seakan akan seperti mimpi yang membuatnya bengong karena tak percaya akan apa yang dia lihat. " sungguhkah ini? Apa ini hanya halusinasiku saja karena kelaparan? " gumam Janda.
Darmawan melihat expresi si Janda dan mendengar apa yang si Janda gumamkan.
" Bu, ini bukan mimpi! Jadi saya harap Anda akan tetap kuat menjalani hidup bersama keluarga Anda! "
Kata Darmawan tersenyum lembut sambil menepuk bahu si Janda.
Sementara itu membuat si Janda sangat tersentuh dan terkejut dengan keajaiban yang sedang terjadi hingga membuatnya kedua kakinya lemas dan berlutut di depan Darmawan. Air mata kebahagiaan muncul dari sang janda. Dia menangis bahagia hingga sedikit terasa sesak di dadanya.
Dia ingin mendonga melihat wajah sang dermawan namun berat karena masih merasa sesak karena tangisnya. Dia tidak menyadari jika dia berlutut cukup lama sambil menangis. Ketika dia mulai sedikit tenang, dia pun segera mengangkat kepalanya untuk melihat sang dermawan. Namun orang dermawan yang bernama Darmawan itu dan anak buahnya sudah menghilang tanpa pamit.
" Lihat, aku tidak perlu bertindak bukan?! " kata orang misterius kepada Algo setelah memperlihatkan kejadian itu.
Algo termenung setelah melihat kejadian itu dan sedikit tersentuh dan penasaran, apa maksud semua ini? Kenapa sesampai di Langit ke tujuh ini aku malah melihat hal-hal seperti di dalam film?
Namun, saat Algo merenungkan apa yang dia sedang alami, si misterius lanjut berkata.
" Aku tahu kau menginginkan ilmu dan kekuatan yang maha dahsyat! Namun, sepertinya Hal yang aku tunjukan barusan belum cukup, mari kita lanjutkan yang lain! "
Algo tertegun dengan perkataannya dan berkata. " Apa maksudmu melanjutkan yang lain? Apa ini termasuk ujian karena bisa sampai ke tempat ini? "
" Banyak tanya " Jawab si Misterius singkat
The Mysterius langsung memindahkan Algo di suatu tempat di mana kejadian selanjutnya yang akan ditunjukan terjadi, tanpa memberikan penjelasan kepada Algo. Algo pun hanya pasrah mengikutinya, Bagaimana pun dia hanya bisa menurut kepada mahluk satu ini.
Bagaimana pun, bertemu sosok Malaikat penjaga langit ketujuh adalah suatu hal yang langka. Meskipun Algo tidak bangga hanya karena seorang malaikat menemui dirinya. Sebagai gantinya dia bertanya " hai, Kalau aku tidak salah, Namamu Gabriel? " Tanya Algo.
" Benar, Ternyata kau hebat juga bisa menebak siapa aku! " jawab Gabriel
" Tentu saja, Aku juga seorang kutu buku, Kau tahu?! "
" Iya, Aku tahu semua tentangmu dari semua data yang kuterima! "
" Jika begitu, Kau tahu kenapa mereka bergotong-royong untuk membunuhku? " Tanya Algo
Merujuk kepada musuh-musuhnya yang menginginkan dirinya musnah dari kehidupan. Tanpa Algo tahu permasalahan mengapa bisa mereka begitu menginginkan Algo mati. Yang selama ini Algo ketahui hanyalah bahwa mereka masih anggota keluarga dari leluhurnya.
Namun dia dibuat kesal lagi dengan jawaban Gabriel yang selalu memberikan teka-teki.
" You will knowing that later, perhaps until you going back from here! " Gabriel Answer, before he saying afterward " You wish to gets the Invincible power, But you even still don't aware how incrideble your level now! " Said Gabriel.
After Algo heard what was Gabriel said, He's get realized something new which about herself. " Wait, Aku sungguh tidak menyadari apa yang terjadi pada diriku sejak aku hampir mati tadi. Bagaimana pun, Aku masih merasa ini mimpi, Namun meski pun aku tertidur, Aku sudah terbiasa menjalajahi dunia dengan kesadaran jiwaku!, jadi kemungkinan ini bukan mimpi! " Algo muttered.
Sesaat kemudian mereka sampai pada tempat di mana kejadian selanjutnya akan diperlihatkan. Hal-hal yang diperlihatkan dari awal sampai saat ini juga menyangkut tentang bagaimana kehidupan di dunia ini terjadi secara alami. Algo bertanya-tanya.
Yang mana adalah seperti Kasus Janda tua tadi, dan saat ini dia memperlihatkan kejadian di mana ada bocah cerdas berbakat yang terlahir hidup di jalanan, Dan tidak ada seorangpun yang menyadari kwalitas dirinya. Padahal bocah itu sangat antusias untuk mempelajari hal-hal baru yang bermanfaat bagi hidupnya untuk saat ini dan kedepannya.
Namun, pada akhirnya dia hanya bisa berpasrah pada keadaannya yang bertahan hidup di jalanan bersama lingkungannya yang seakan-akan sudah menganggap bahwa itu adalah jalan hidupnya satu-satunya.
Namun, hal yang diluar dugaan terlontar dari bocah itu. " Guys, Aku sungguh tidak mau hidup seperti ini!, kurasa jika kita berjuang untuk merubah hidup kita dengan benar, kita bisa jadi lebih baik dan berguna! " kata si bocah.
Namun, orang di sekelilingnya hanya mengolok-oloknya, sedangkan teman-teman seumurannya yang sedang bersamanya hanya terdiam. " haha, Kau sungguh konyol, Itu bagus untuk berimaginasi sebagai anak kecil! Tapi, cukup! Itu hanya sebatas imaginasi ! " kata Salah satu orang dewasa di sekitar lingkungannya.
Nampak kecewa pada ekspresi bocah itu dengan penjelasan yang ia dengar. Sangat terlihat jika dia merasakan pedihnya kehidupan yang ia jalani. Dia mengepalkan tangal sambil memejamkan mata dan bergumam. " tidak, tidak, Ini bukan hanya imaginasiku saja, Aku merasa yakin jika aku berusaha, aku akan menjadi lebih baik, lihat saja ! "
Algo melihat yang pemandangan itu sungguh tersentuh, Karena kasus itu sedikit memilike kesamaan pada dirinya. Namun yang Algo alami jauh lebih menyakitkan dan berat.
Sesaat kemudian, Gabriel melanjutkan memperlihatkan kejadian yang lain. Namun sebagian besar kejadian masih tentang bagaimana kehidupan ini terjadi secara alami. Algo bertanya-tanya untuk apa semua kejadian ini ditunjukan kepadaku? Kenapa hampir semuanya yang ditampilkan kepadaku memiliki kehidupan yang pedih?. Algo terus merenungkan hal ini dan bergumam.
' bukankah banyak hal seperti ini terjadi? Mungkin di kawasan peperangan bahkan lebih menyedihkan, Namun kebanyakan orang menganggap hal seperti ini adalah hal kecil yang sudah alami terjadi.'
Setelah merenungkan hal ini, dia memahi sesuatu.
' tunggu, hal kecil? Sungguhkah ini hal kecil? Aku tumbuh menjadi seperti ini tanpa aku sadari, hingga mencapai langit ketujuh sebagai prestasi yang sungguh mengejutkan. Semuanya karena aku bertahan dan berjuang sampai saat ini. Dan tidak terima kalah hanya karena keadaan'
Itu semua kesimpulan Algo, mungkin memang hidup itu seperti ini. Setiap orang harus memperjuangkan keadilannya sendiri, tidak cukup hanya dengan yakin akan datangnya penolong atau campur tangan yang lain.
Contoh kasus di mana ada orang di kambing hitamkan oleh seorang yang berkuasa atas hukum. Orang itu tidak akan bebas hanya dengan yakin jika kebaikan akan selalu menang. Tentunya dia perlu melakukan tindakan, entah menggunakan cara apa yang dia punya. Setitik cahaya belum pasti akan mati, Jika itu dijaga dan diperkuat.
" baiklah, Sekarang apa lagi? " kata Algo
Gabriel mengamati Algo sebelum menjawab pertanyaanya. Gabriel melihat kalau Algo sudah menjadi lebih jernih dengan beberapa kejadian yang sudah ia tunjukan padanya. Kemudian dia berkata. " Ada satu hal terakhir yang akan kutunjukan padamu! "
Tidak lama setelahnya, Gabriel pun menunjukan kejadian terakhir. Namun kali ini bukan peristiwa yang sedang berlangsung pada waktu yang sama seperti sebelumnya, Melainkan hal yang akan terjadi di masa depan.
" Slaasshh.."
Di gambar kejadian itu menampilkan di mana perang antara Ras Iblis, Manusia,Jin dan ras lainnya. Dampak peperangan itu terjadi tidak di dunia nyata, Malainkan sisi dunia lain.
Namun jika itu terus berlanjut dalam waktu yang lama, Itu akan mengakibatkan portal atau gerbang dunia parallel rusak dan akan jadi bencana untuk penghuni bumi jika itu sampai terjadi. Di mana mahluk dari dunia lain bisa leluasa masuk ke alam nyata seperti Bumi.
Algo menyaksikan kejadian itu, Namun dia terlihat tetap tenang dan tidak heran hingga membuat Gabriel bertanya-tanya. " Hai, Bocah, Apa kau tidak cemas dengan ini? Pastinya Kau akan tahu dampak dari perang itu kan? "
" Mengapa aku harus cemas? Jika kau sudah tahu hal seperti itu akan terjadi, Pastinya kalian penghuni alam atas ini sudah memiliki berbagai cara bukan?! "
" Bocah nakal, Meskipun begitu, Kita tidak selalu turun tangan demi keseimbangan, Bagaimanapun! "
Setelah menunjukan kejadian terakhir. Gabriel langsung pada maksud kedatangan Algo ke sini.
" Baiklah, sekarang waktunya memberi apa yang kau inginkan sampai saat ini! " kata Gabriel. Sebelum menunjukan apa hal yang mahadahsyat atau tak terkalahkan dalam hal sepiritual. Hal itu terbentuk dalam berbagai macam dan ternyata banyak, Tapi jelas itu adalah hal yang sangat kuat.
" Bannggg! "
" Pilihlah! Aku tak bisa menahan mereka untuk waktu yang lama ! " Jelas Gabriel.
Algo terkejut dengan apa yang dia lihat, di antaranya adalah Senjata, Buku, Inti energy, Binatang spiritual, Jasad abadi dan lainnya. Yang pasti semua itu sangat kuat.
" Gila, Dari auranya saja sudah membuatku merinding dan tertekan, Namun jika ternyata ada sebanyak ini, aku jadi tidak tertarik! " Jawab Algo.
Sebelum dia memilih, Dia berfikir lagi. ' segini banyaknya, mungkin seratus lebih, Tapi bagaimanapun aku sudah kurang tertarik setelah menyaksikan banyak kejadian yang ditunjukan tadi. Jika aku ingin memilih, Aku lebih tertarik dengan buku itu. '
Gabriel yang menunggu Algo hanya membuang waktu hanya memilih.
" Cepat sialan! dalam hitungan ke tiga akan kuambil kembeli jika kau tidak memilih satupun! " kata Gabriel dengan sedikit kesal.
Sebenarnya Nampak dari wajahnya, Gabriel mulai gemetar untuk menjaganya. Bagaimanapun ini adalah hal yang powerful. Algo yang diam-diam mengamati itu, hanya mengabaikan perkataan Gabriel hingga hitungan ketiga berakhir.
" Sialan!, Apakau yakin untuk tidak memilih? " kata Gabriel.
" Ambil saja itu untukmu! Haha! " Jawab Algo dengan tertawa geli.
Gabriel yang baru saja menyadari bahwa dia hanya mempermainkannya, Malu dan kesal karenanya.
" Bajingan! Beraninya kau! " kata Gabriel sambil mengambil kembali berbagai macam senjata dan lainnya ke tempat asalnya.
" Apa? Kau malu tertipu oleh manusia? Haha! Malaikat bisa tertipu! " Kata Algo menggodanya membuat Gabriel lebih malu. Hingga kemudian Gabriel sudah tak tahan dengan rasa malunya mulai menunjukan wujud aslinya.
" Cliiiinngggg "
" Kurasa aku harus memberimu pelajaran! " kata Gabriel
Algo tertegun menyaksikannya, Namun dia sedikit tersenyum sinis. Sebenarnya dia saat ini lebih penasaran dengan kekuatannya setelah beberapa saat lalu, bahkan luka jiwanya sudah pulih dan lebih kuat dari sebelumnya.
" yah, Aku sudah mengharapkannya, lagi pula kau tidak ditugaskan untuk memusnahkanku! " jawab Algo
" Cih, Bocah licik! Oke, paling tidak kau akan menjadi pelampiasan rasa Malu ku, itu cukup! " kata Gabriel
Wujud Gabriel, tubuh seperti manusia namun sangat elegan dengan bersayap delapan di punggungnya, disertai cahaya emas yang menyinari sekitarnya. Medan luas seperti di atas galaxy pun akan menjadi tempat bertarung kali ini.
" Kau membuat kesalahan besar, Manusia! " kata Gabriel sesaat, seakan-akan menghilang dan tiba tepat di depan mata Algo.
" Fwoshh " Pukulan Gabriel dengan jarak yang sengat dekat pada targetnya yang mustahil untuk dihindari, apalagi dengan sesama Malikat, pasti akan terkena.
Namun kejadian yang mengejutkan Gabriel terjadi. Pukulan yang mendarat tepat di muka Algo seharusnya sudah membuatnya terpental dan kembali ke tubuhnya, Namun sebaliknya, Setiap bagian tubuh Gabriel yang menyentuh wajah Algo seperti terserap, Hingga membuat Gabriel terkejut dan mundur. Meninggal kan sebagian tangannya yang lenyap entah kemana.
" Ba..bagaimana mungkin, Kau? " Tanya Gabriel dengan terkejut
" Kau mungkin memiliki semua data informasiku dari temanmu yang bertugas mengawasiku, tapi tidak semua yang aku simpan pernah aku tunjukan! " Jawab Algo
" Pantas saja kau tidak memilih salah satu pun tadi! Kau cukup percaya diri! " kata Gabriel sambil mengeluarkan senjatanya. Yang mana adalah sebuah tombak emas seukuran tubuhnya dan dua kali lipat panjangnya.
" Wow, Kau mulai serius?! "Jawab Algo dengan santai
" BraaAssshhhhkā¦Clannnkk.."
Tekanan energy dari senjata Gabriel yang dahsyat seakan-akan memberi peringatan kepada Algo karena memilih lawan yang salah.
' Jadi, ini pasti salah satu senjata yang tadi ditunjukan juga.' Pikir Algo
" Swap " kecepatan Gabriel dua kali lipat saat ini.
Hingga tepat saat tombaknya satu inch lagi mengenai wajah Algo. Namun lagi-lagi dia dipermainkan.
" hm? Mustahil, Kemana dia pergi? " gumam Gabriel keheranan dan tetap waspada karena lawan satu ini tidak biasa. Namun beberapa saat kemudian, tetap saja dia tidak merasakan hawa keberadaan Algo.
" Hah, Apa dia mati hanya karena gertakan tombakku saja? " tanya Gabriel yang heran
Hingga pada akhirnya dia kesal lagi
" Tu, Tunggu, Jangan-jangan? " lanjut Gabriel sebelum melacak keberadaan Jiwa Algo dengan indra malaikatnya.
" Siiiaaalaannnnā¦..Kau manusia Licik!! " Teriak Gabriel yang kesal dengan Algo. Dari awal setelah menunjukan pusaka dan lainnya kepada Algo, Dia hanya dipermainkan.
Beberapa saat yang lalu ketika Gabriel mengeluarkan senjatanya. Algo sudah memikirkan sebuah cara.
" Hehe, Aku menjadi tidak bergairah lagi bertarung denganmu "kata Algo ketika setelah kembali ke tubuh fisiknya.
Dengan cara berniat kembali ketubuh fisik, tidak butuh waktu lama dan spontan akan kembali pulang ke tubuh fisik, Dan bahkan lebih cepat dari kecepatan Gabriel. Bagaimanapun Hanya jiwa yang kuat dan berpengalaman seperti Algo yang mampu melakukan itu.