Lita selalu membenci keadaan canggung. Ia lebih baik tidak menjadi bagian dari pertemuan ini jika tahu akan berada di keadaan seperti ini. Sebagai seorang ekstrovert, keadaan hening di mana ia tidka bisa berbicara apa pun dan terjebak pada keadaan hening, adalah penyiksaan yang luar biasa karena itu akan membuatnya serba kebingungan, seperti sekarang. Lita merasa lidahnya kelu untuk bersuara, otaknya membeku karena ia takt ahu apa yang harus ia bicarakan. Di lain sisi, ia merasa bahwa jika ia diam saja, semua ini akan semakin memburuk di setiap detiknya.
Gadis itu menggigit bibir dengan raut wajah bingung, lalu kembali memejamkan mata dengan bibir menggerutu. Pada saat bersamaan ia memutar otaknya untuk mencari topik pembicaraan yang pas. Tapi rasanya jika ia sok-sokan menjadi pembuka topik ia terlihat sok kenal dan sok dekat pada Dirga dan dua rekanannya. Lita mengusak rambut tapi hanya dalam bayangannya, bingung sekali Haruskah ia langsung menuju presentasi saja?