Lita dan Elanda saling terdiam di dalam mobil setelah mereka selesai mengantar sang Oma menuju rumahnya yang berada di bilangan elit pusat kota. tadinya Lita pikir sang Oma hanyalah orang biasa. Tapi Lita harus menelan ludah saat melihat rumah Oma dari bosnya itu. rupanya sang Oma adalah orang penting yang cukup dikenal di kalangan pemerintah.
sikap Elanda yang apa adanya dan juga begitu pun sang Oma, membuat Lita nyaris lupa bahwa dua orang itu adalah orang penting, yang berbeda status dengannya. Bahkan belakangan ini ia nyaris lupa kalau Elanda adalah bosnya karena bos nya itu tidak sedikit pun menjaga imej di hadapannya.
mereka tertawa bersama dan kadang melakukan hal yang konyol bersama. Elanda terasa seperti teman baginya.
"Kamu sehabis ini mau kemana? atau mau ada sesuatu yang dibeli?" tanya Elanda memecah keheningan di antara keduanya karena sedari tadi hanya hening yang menjadi atmosfer di dalam mobil itu.