Lita memicingkan netranya tidak percaya. "Bapak serius?"
Elanda memutar bola matanya jengah, "Masa di keadaan gini saya enggak serius, sih?" sahut Elanda yaang membuat Kita seketika tidak bisa berkata-kata. Ia masih sungguh tidak percaya dengan apa yang Elanda katakan. Pria itu mau bertanggung jawab? Dia mau mengakui anak ini sebagai anaknya?
"Nah, itu baru cucu Oma. Oma enggak pernah ajarin kamu jadi orang yang enggak bertanggung jawab." Ungkap sang nenek bangga. "Nah kalau gitu, kapan kalian nikah? Sehabis ini apa sebaiknya kita temui orang tua Lita buat tentuin tanggal kalian nikah?"
Lita dan Elanda menoleh kompak ke arah sang nenek. "N-nikah?!" pekik keduanya penuh keterkejutan.
"Lho. Iya dong nikah. Kan Elanda udah setuju mau tanggung jawab. Kalau mau tanggung jawab ya berarti nikah. Mau tanggung jawab gimana kalau bukan nikah? cuma ngaku-ngaku?" Ungkap sang nenek yang membuat Elanda dan Lita seketika mengatupkan bibir.
