"lho? Kenapa kaget? Terus kenapa enggak pegang perut calon istri kamu? Dipegang, masa harus Oma bantu pegang?" tanya Nani bersikukuh. Elanda hanya bisa memejamkan netranya malas. Ini lah alasan kenapa terkadang ia malas membawa sang nenek bersamanya. Sang nenek suka sangat sok tahu dan suka bersikap seenaknya sehingga membuat Elanda malu.
"E-enggak usah, lah Oma. Kasihan dokter nunggu lama mau USG. Kan dokter harus cepat, ada pasien lain yang nunggu—"
"Megang perut enggak akan sejam, Eland. Kamu ini alasan terus kayak bajaj. Tinggal pegang lho. Kenapa? Kamu takut kegoda lihat perut Lita? Lemah kamu Eland." Ungkap sang nenek yang membuat dokter juga Lita terkikik. Lita sungguh tidak menyangka bahwa sikap asli nenek Elanda seperti ini. Sangat baik hati dan apa adanya. Ah Lita juga baru menyadari bahwa gaya bicara Elanda dan sang nenek mirip. Apakah ini yang disebut keturunan?