"Dia beda. Oma tadi sengaja ngomong ketus sama kasar supaya Oma bisa lihat sifat asli dari gadis yang kamu bawa ke apartemen, dan gadis yang mengandung anak kamu. Tapi kali ini Oma mengakui kalau pilihan kamu enggak salah." Ungkap sang nenek menepuk pundak cucu semata wayangnya itu dengan bangga.
Elanda hanya bisa mengangkat alisnya bingung karena ia sungguh tidak mengerti dengan ucapan sang nenek. Dari mana ia mendapatkan kriteria itu sehingga ia begitu yakin dengan Lita?
"Kenapa Oma bilang gitu?" tanya Elanda balas mengelus tangan keriput sang nenek.
"Dia lembut, sopan, sabar, pengertian dan terlihat orangnya apa adanya. Dia bakal jadi calon istri yang baik buat kamu." Ungkap sang nenek yakin. Beberapa hal Elanda memang akui benar, melihat bagaimana tadi Kita bisa begitu dengan sabarnya menghadapi sang nenek, memberi nilai positif bagi Elanda karena artinya Lita bisa bersikap baik pada sang nenek. Tapi soal anak itu. Elanda menelan ludah. Ia masih belum siap.