Lita menganggukkan kepalanya seraya sedikit melambaikan tangan pada Elanda yang baru saja mengantarkannya dari apotek. Ia memberi beberapa obat dan multivitamin untuk data tahan tubuh dan nafsu makannya.
Namun selain membeli obat dan vitamin, Lita memaksakan dirinya untuk membeli test pack. Meskipun ia sendiri terus menyangkal dan tentu saja ia berdoa ini hanya ketakutan dan kekhawatirannya yang berlebih, tapi tetap saja apa yang dikatakan Elanda cukup masuk akal dan membuatnya malah jadi ketakutan sekarang.
Mustahil ia hamil, bukan?
Pertanyaan itu lah yang sekarang berputar-putar di otaknya.
Setelah mobil Elanda benar-benar menghilang, ia membawa langkahnya secepat kilat untuk memasuki rumahnya. Saat itu memang jam kerja belum usai, namun Elanda mengatakan bahwa sebaiknya Lita pulang saja untuk beristirahat agar Lita bisa segera pulih dan kembali bekerja dengan keadaan fit.
