"Jangan bilang, Bapak ngira saya ... Hamil?" Tanya Lita dengan lidah yang terasa begitu sepat saat mengatakan kata yang terasa sangat asing da mustahil itu.
Elanda terdiam, ia sudah menduga bahwa pertanyaan ini akan memantik kekesalan Lita.
"Kamu enggak mau sarapan, kamu terus bilang masakan enggak enak, kamu terus bilang saya bau, kamu pingsan, dan ah terakhir, kamu muntah-muntah lho. Apa itu bukan simptom atau gejala dari orang hamil?" Tanya Elanda dengan nada bicara hati-hati, ia bahkan menyiapkan tangannya mengantisipasinya jika Lita tiba-tiba meledak dan mungkin meninjunya.
"Barusan Bapak bilang apa?" Tanya Lita dengan nada bicara yang menusuk. Begitu pun tatapannya. Seolah tatapan tajam itu ingin menguliti Elanda saat ini juga.