"Morning after pills, ada, Mbak?" Lita bertanya dengan bisikan takut ada yang mendengar meskipun sebenarnya di apotek itu terbilang sepi karena hanya ada dirinya dan sang petugas
Sang petugas apotek terlihat membelalakkan netranya. "Morning after pills? Eh ah itu, iya ada, Mbak." Jawabnya tergagap. Lita mengumpati dirinya dalam hati. Seharusnya ia membeli online saja morning after pills dari pada membeli di apotek. Jadi ia tidak perlu merasa malu sendiri seperti ini.
Untuk beberapa orang, morning after pills terdengar seperti sesuatu yang tidak baik. Padahal fungsinya sama saja dengan pil pencegah kehamilan lain.
Lita membawa tangannya menutup setengah wajah karena malu. Seraya menganggukkan kepala.
"Oke, beli yang paling ampuh mencegah kehamilan, ya, Mbak." Ujar Kita diangguki sang petugas. Namun kemudian Lita mendengar suatu suara yang amat sangat dikenalnya.
"Di sini kita cuma ada satu, Mbak. Progestin."