Kini smeua orang sudha berada di meja panjang yang akan menjadi podium bersama. Posisi duduknya di mana Lita di apit oleh Dirga dan satu kosong yang akan digunakan oleh Mbak Sherly untuk menjamin jika lIta bisa menjawab smeua pertanyaa dengan benar tanpa ke luar dari skenario yang sudah direncanakan.
Dalam kebingungannya, Lita hanya terdiam. Ia bertanya-tanya apakah para tokoh publik figur baru yang bernasib sama sepetinya—tiba-tiba viral kiarena suatu kebetulan, berada dalam fase seperti ini. Pantas saja mereka langsung membutuhkan manajer tau agensi. Mereka membutuhkan seseorang untuk membantu.
"Tenang, smeuan ya bakal baik-baik aja." Lita yang sedang duduk di atas kursinya itu, terhenyak saat ia merasakan ada tangan yang menggenggam tangannya. Lita menoleh dan mendapati bahwa rupanya tangan yang sedang menggemgamnya itu adalah tangan Dirga. Tidka hanya menenangkan dengan bersikap demikian, pria itu juga menunukkan ekspresi penuh optimis.