"Pokoknya calon istri Eland itu harus yang masih paham budaya, adat istiadat negara kita. Oma enggak mau calonnya Eland itu wanita yang suka kebarat-baratan tapi melupakan budaya negara sama adat istiadat." Terang sang oma seraya menyeruput teh nya dengan gerakan tangan yang amat sangat Elegan. Untuk sesaat Lita merasa terpesona. Seornag wanita yang rambutnya sudha memutih dan bahkan ia sudah menggunakan tongkat. Tapi bagaimana bisa sang oma terlihat sangat elegan seperti seorang bangsawan seperti ini?
Lita jadi merasa tidka pantas untuk berada di sini bersama mereka.
"Yang penting itu kita tahu isi hatinya. Bukan hanya satu dua wanita yang dekat sama Eland dan semuanya rata-rata mengincar harta Eland."
"Ah memangnya kamu juga enggak mengincar harta warisan Eland? Tinggal bilang aja kalau kamu yang berharap harta warisan Eland, kan?" tanya sang nenek yang membuat Alma seketika terdiam dengan raut wajah gelagapan.