"Jadi di mana Litanya? Udah dibeliin semua kebutuhan buat dateng ke sini?" Tanya snag oma namun Elamda tidak menjawabnya langsung.
"Di toilet?" tanya sang nenek. Tapi saat sang nenek menoleh ia mendapati Elanda sedang terdiam resah.
"Di toilet?" tanya sang nenek namun Elanda tidak menyahutinya karena sebenarnya yang terjadi cukup masuk akal.
"kalau kamu terus kaya gini, gimana Lita bisa percaya sama kamu?" tanya sang nenek yang membuat Hati Elanda seketika menciut, karena lagi-lagi ucapan sang oma seolah menghakimi Elanda. Seolah, waktu dan hatinya sedang menghakiminya. oleh para malaikat karena sebagai manusia yang dipenuhi dosa.
ucapan sang Oma sapa persis dengan apa yang dikatakan Lita. tentang merka yang tidak merasakan nada keseriusan dalam ucapan Elanda tentang menikah.
"Kalau kaya gitu, Lita akan kabur."