Elanda tengah berjalan mondar-mandir didepan sebuah lobby dengan perasaan bingung dan kalut. Sesekali ia melirik ke arah pintu lobby, lalu melirik ke arah jam tangan yang melingkar ditangannnya. Sudah setengah jam lebih ia menunggu, dan jam makan siang sudah tinggal hitungan menit tapi wanita berambut permen kapas itu masih belummnampakkan diri membuat Elanda frustasi saat ia harus menjawab telepon dari sang ibu. Urgh ia sungguh akan mengadu pada Tantri, benarkah Lita seorang personal asistennyat? Bagaimana bisa seorang personal asistennyat tidak bersikap disiplin seperti ini?. Tak sabar lagi menunggu, Elanda merogoh ssayanya lalu mencari nama Tantri di daftar kontaknya
"Kekesalan sudah menggerogoti hatinya, ia dan Lita telah berjanji akan bertemu di lobby dan naik ke lantai atas bersama. Tapi lihat apa yang dilakukan gadis itu? Malah meninggalkannya begitu saja. Sudahkah Lita mempelajari hal-hal yang kemarin ia sebutkan sebagai kriteria sang ibu?