Seorang dengan pria terlihat berjalan dengan cepat ke arah basemen. Dengan napas yang naik turun seolah ia sedang menahan luapan emosi, pria itu menghampiri satu motor bebek yang diparkir di basemen gedung dengan lima belas lantai itu.
"Enggak mungkin pak Elanda ngomong kayak gitu, enggak ada angin enggak ada ujan. Mungkin emang apa yang dipikirin ibunya Lita bener. Mungkin Kita udah tahu kalau gue sama nyokap nya selingkuh, akhirnya dia jadi benci sama gue." Ungkap Harry bermonolog dengan dirinya sendiri. Pria itu menghitung sudah berapa lama Lita mulai bersikap dingin kepadanya. Kini apa yang harus ia lakukan? Apakah ia harus bertanya pada Lisa, ibu Lita?
Kepalan tangan terlihat di tangan pria itu dan ia memandangi kepalan itu dengan tatapan seribu makna, sebelum detik selanjutnya ia membawa tangannya untuk memeriksa pesan masuk karena ia merasa ada getaran di sakunya. Ia segera merogoh saku dan ia menemukan ada sebuah pesan masuk.