"Pertnyaannya sekarang, kenapa malah hamil anak pak Elan—Tunggu, jangan bilang yang minum pil birunya malah si pak Eland?" tebak Tnatri yang dirspon lIta dengan tatapan penuh penyesalan dari lIta.
"Gila, beneran diminum Pak Elan?!" hentak Tnatri tidka percaya. Lita menganggukkan kepala kembali dengan lemas.
"Nah sayangnya yang minum malah salah orang."
"Terus Pak, Elanda overdosis, dong?!" hentak Tnatri yang membuat Lita mengatupkan bibir karena ia tidka menyangka bahwa Tantri berpikirs eperti itu.
"Nah tapi Pak Elanda juga sehat fisik, jasmani rohami kan? Anehnya sehabis minum obat kuat itu, pak Elanda enggak ada nunjukin tanda-tanda kalau bakal overdosis—"
"Jadi kamu berharap saya overdosis?"
Lita dan Tantri yang sedang ayik bercerita tiba-tiba membatu saat mendengar dari arah belakang, ada suara berat yang menyapa mereka dan mereka mengenal dengan jelas siapa pemilik suara itu.
"E-eh, Pak Eland?"