Elanda memeluk gadis itu dengan sangat kuat, namun dalam hatinya ia merasa senang karena ia jadi memiliki kesempatan untuk menahan Lita agar gadis itu di sini, dan malah ia mendapat pelukan dari gadis itu.
"Kamu takut petir, ya?" tanya Elanda dengan nada suara yang sangat halus dan lembut. Ia memperlakukan Lita dengan sangat hati-hati seolah Lita adalah cermin yang bisa pecah jika ia tidak memegangnya dengan benar.
Elanda merasakan anggukan di dadanya.
"Kamu enggak usah khawatir. Kan ada saya, oke? Saya jamin saya akan lindungi k Karena kamu itu wanita yang akan menjadi ibu anak saya."ungkap Elanda dengan kedua tangan yang menepuk-nepuk punggung gadis di dekapannya itu dengan halus.
"Itu janji saya." Ungkap Elanda dengan nada bicara yang bangga. Lita terdiam sejenak, rasanya jantungnya bertalu dengan sangat cepat mendengar ucapan Elanda barusan. Pria itu akan melindunginya? Ia bahkan mengatakan itu sebagai janji?
"Jadi bapak mau lawan petir?" tanya Lita dengan polosnya.
