"Ya saya kalau dipuji gitu senang. Jadi sekarang kamu mau muji saya atau enggak?" tanya Elanda namun dijawab Lita dengan dengusan.
"enggak lah."
"ehh? Ah ya saya tahu, kamu kan udah muji saya. Jadi berarti sekarang saya udah jadi suami idaman, kan? Tadi kamu bilang saya ganteng, badan bagus terus jago masak—ya meskipun yang terakhir saya belum bisa jamin sih. Kamu mending coba dulu aja makanannya." Ungkap Elanda lalu mengelus surai gadis itu membuat Lita kesal.
"Ih, jangan dikusak-kusak! Nanti rambut saya berantakan pas pulang ke kantor." Gerutu Lita seraya langsung membawa tangannya untuk merapikan rambutnya.
"Ya ampun. Kamu enggak tahu kalau rambut kamu yang acak-acakan itu bikin kamu keliatan seksi?" tanya Elanda yang membuat Lita blushing seketika.
"saya acak-acakan biar seksi. Dan mungkin saya bisa buat kamu lebih acak-acakan lagi di ranjang." Elanda tersenyum dengan bibir yang menggoda, "Jadi, gimana kalau sehabis ini kita makan—"