"Kalau saya bilang kamu yang buat saya kacau?" tanya Elanda yang membuat Lita kembali harus merasakan wajahnya memanas.
Menyadari ia mengeluarkan respon yang tidak ia kehendaki, Lita mengalihkan tatapannya. "U-udah lah! Langsung ke inti aja. Kenapa bapak enggak langsung masuk—" Lita menghentikan ucapannya dan menggigit bibirnya. Sementara Elanda malah membawa satu tangannya di telinga dan mendekatkan telinganya pada Lita.
"Apa yang barusan kamu bilang? Langsung masuk—aduh!" Elanda memekik saat merasakan ada cubitan di pinggangnya.
"Bener-bener deh! Mesum!" ungkap Lita yang direspon Elanda hanya dengan kekehan.
"Siapa lho yang bilang langsung masukin?"
Lita terdiam seketika mendengar ucapan Elanda. "Udah lah, bapak cuka main-main kan?! Saya mau pergi aja—" Lita yang hendak pergi mendapati tangan Elanda menariknya.
"Coba kamu bilang sama saya, apa yang kamu inginkan dengan nada yang manja, Lita."