Lita memejamkan matanya, dengan gigi yang menggigit bibir bagian bawahnya. Tanpa sadar ia malah jadi membayangkan jika bibir itu berada tepat di atas bibirnya menyentuh benda kenyal itu dengan lembut. Namun ia segera menggelengkan kepala saat ia menyadari bahwa ia baru saja memikirkan hal konyol.
"Astaga, gue mikirin apaan, sih." Gumam Lita bermonolog di dalam hatinya dengan segaris senyum geli.
Apakah baru saja ia membayangkan sebuah ciuman?
Tapi rupanya bukan hanya Lita yang memiliki pemikiran itu, saat Lita membuka mata, ia mendapati bahwa kepala Elanda sudah miring menghadapnya sementara netranya terpejam. Sang bos berada dalam jarak yang sangat dekat untuk meraih bibirnya.
"P-pak?"