Lita dan Dirga sedang berjalan menuju meja di sebuah restoran. Mereka tidak berkeliling dengan lama karena mereka menyadari bahwa mereka harus meeting sehingga tidak boleh membuang-buang waktu di jalan. Dirga menyerahkan keputusan untuk memilih restoran pada Lita, karena ia tahu gadis itu tidak sedang dalam kondisi yang fit. Wajahnya terlihat pucat bahkan ada cekungan di bola matanya yang menunjukkan bahwa gadis itu kekurangan tidur. Melihat itu sebenarnya Dirga jadi merasa sedikit kesal. Apakah Elanda membebankan semua pekerjaan pada Lita sampai Lita harus over working dan kelelahan seperti ini?
"Pak Dirga—"
"Panggil Dirga aja enggak usah ada embel-embel pak." Pinta Dirga diangguki Lita.
"Lo serius enggak masalah sama makanan lesehan?" tanya Lita memastikan karena ia sendiri takut jika Dirga ternyata tidak menyukai tempat yang ia pilihkan untuk makan siang. Namun Dirga menggelengkan kepala dan mengacungkan jempolnya.
