Putri duduk sendiri di bagian paling pojok, ia meratapi nasibnya itu. Entah lah, cobaan apa yang saat ini menimpa dirinya.
Baru saja ia ingin mengibarkan sayapnya untuk terbang kenapa harus patah? Ucapan Desi tadi masih terngiang-ngiang ditelinga nya. Ia juga bingung sendiri pada siapa ia harus marah saat ini.
Pada Desi kah? Atau pada dirinya sendiri? Atau juga pada takdir yang membuat hidupnya seperti ini?
Sekali lagi ia menutup matanya untuk terlelap menunggu kedatangan dari Leon yang tak kunjung tiba itu.
Tiba-tiba saja ia teringat dengan obrolan nya tadi bersama Leon, ia membuka matanya dan kemudian langsung mengambil ponselnya itu.
Tiba-tiba saja ia teringat dengan sesuatu, pengingat di ponselnya berbunyi. Ia dengan segera membuka peringatan yang ditampilkan dari ponsel tersebut.
Matanya terbelalak saat membaca nya. Hari ini tanggal satu November adalah hari penting bagi Kaira.
