Semua mata menatap Kaira dan Galih saat mereka memasuki rumah yang sejak lama mereka tinggalkan itu.
Namun keduanya hanya bersikap bodoh amat pada semua yang memfokuskan pandangannya pada mereka berdua.
Hujan di luar begitu lebat sekali, suara petir yang saling bersahutan masih terdengar.
"Tolong buatkan saya teh hangat dan coklat panas ya." Ucap Galih pada salah satu pelayan yang saat ini sedang berdiri tak jauh dari tempat nya berada.
Pelayan itu menaikkan alisnya saat mendengar pesanan dari Galih itu.
Ia bukan tak ingin menurut atau apapun itu, tapi ini cerita nya bagaimana? Mereka siapa? Tamu atau apa? Jika tamu kenapa mereka tak bersikap layaknya tamua saja?
Kaira menyenggol Galih yang berada disampingnya itu saat melihat tak ada reaksi apapun dari pembantu itu.
"Mba, tolong buatkan saya teh hangat dan juga coklat panas." Ucap Galih mengulangi pesanannya tadi.
Namun pembantu itu masih setia dengan diamnya dan itu membuat Galih naik pitam.