Galih mengikuti langkah kaki ibu Kaira untuk masuk ke dalam gedung tua, tempat yang dulu selalu menjadi rumah keduanya saat bersama dengan Irawan.
Pelan namun pasti, ia terus saja melangkah masuk lebih dalam ke dalam gedung tua itu. Beberapa ruangan terlewatkan begitu saja.
Kenangan di tempat ini masih begitu hangat sekali untuk dikenang kembali.
"Duduklah," titah ibu Kaira menyuruh Galih untuk duduk di hadapannya.
Galih yang sedang menyapu ke sekeliling nya itu pun langsung menghentikan aktivitasnya. Ia duduk sesuai yang diperintahkan. Sama sekali ia tak berani untuk menatap mata wanita yang dulu pernah ia panggil ibu, wanita yang dulu pernah menyayangi nya dengan sangat. Ah, entah kenapa saat seperti ini ia malah tiba-tiba merindukan semuanya itu.
"Apa yang kamu pikirkan?" Tanya ibu Kaira saat melihat Galih yang hanya menundukkan kepalanya saja.