"Tolong nikahi aku."
"Tolong, tolong nikahi aku agar aku bisa merasa sedikit aman. Aku butuh seseorang."
Kata-kata itu masih terngiang-ngiang di telinga Kim saat ini, wajah Putri saat meminta untuk dinikahi bermain di ingatannya itu.
Entahlah ia juga tak tahu bagaimana ia harus bersikap jika seperti ini.
Di apartemen yang mewah itu, Lim duduk sendiri di ruangan tengah, semua lampu sengaja ia matikan, hanya ada cahaya Tv yang menerangi ruangan yang besar itu.
Lim masih diam di tempatnya, ia menatap lurus ke depan. Bukannya ia tak senang atas permintaan yang diucapkan Putri tadi. Tidak, bukan seperti itu. Malahan ia begitu senang karena tanpa berusaha lebih keras ia bisa memiliki putri seperti mana yang ia inginkan.
Bukankah ia yang menginginkan ini semuanya? Tapi kenapa malah saat ini ia merasa ragu?
Hal yang masih membuat ia bingung kata-kata terakhir yang diucapkan oleh Putri tadi.
"Butuh seseorang, apa maksudnya?" Gumam Lim sambil menaikkan alisnya itu.