Kaira yang masih berada dalam alam mimpinya yang indah itu merasakan sesuatu yang kenyal menempel di puncak kepalanya hingga membuat ia ditarik paksa untuk Kembali ke alam nyata.
Ia mengalihkan posisi tidurnya menjadi telentang saat ini untuk mencari kenyamanan membuka Matanya pagi ini.
Rasanya di bawah bagian kewanitaan nya terasa begitu perih Sekali, badannya juga terasa remuk saat ini seperti dipukul oleh satu kampung Secara bersamaan.
Rasa sakit itu kian membuat ia tak nyaman pada posisi tidurnya itu hingga membuat ia kembali berada pada posisi nyamannya tadi.
Dengan pelan tapi pasti, Kaira membuka matanya dengan perlahan-lahan menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam mata.
Tapi baru saja terbuka tiba-tiba matanya menatap Sebuah dada bidang di hadapannya itu, tanpa busana lagi. Hal itu membuat Kaira langsung membuka Matanya dengan lebar-lebar. Kembali ia melihat dengan jelas apa yang ia lihat tadi itu apakah benar atau tidaknya, atau ia masih berada pada pengaruh rasa kantuk.