"Halo." Ucap Lea saat telepon sudah tersambung.
"Dari Mana aja sih dari tadi juga di telpon." Terdengar suara sinis Arka di seberang sana menghakimi Lea yang lama mengangkat telepon darinya.
Sebelum menjawab pertanyaan dari Arka, Lea melihat ke arah Galih yang menatapnya dengan tatapan datar hingga ia tak bisa untuk membaca maksud dari tatapannya itu.
"Gue sibuk Ar, lagian kenapa sih nelpon malam-malam? Mendingan Lo istirahat. Kan besok mau jadi penganten." Ucap Lea, matanya memandangi Galih yang kini sedang berjalan untuk kembali pada tempat duduknya semula.
"CK! Lo itu nggak ada takut-takut nya sama gue."
"Takut? Kenapa gue harus takut sih? Nggak ada yang gue takut Arka." Jawab Arka.
Galih mengambil kembali majalah nya itu dan kemudian melihat-lihat lagi isi majalah itu. Ia mengerutkan keningnya saat mendengar obrolan antara Lea dan Juga Arka di telpon itu yang terkesan begitu akrab sekali.