Bab 82
"Pindah Ke Malang"
"Mas, Bunda, dan Mbak Bunga. Carissa mau pamit, Caca dan Melody akan memulai hidup kami, berdua di kota lain."
Mendengar ucapan itu membuat ketiganya melotot dengan tajam, Bunda Iren segera protes wanita paruh baya itu tidak memberikan Caca izin, jika dirinya tidak ikut begitu juga Alan. Pria itu bahkan, sedikit menaikan nada suaranya ketika mendengar semua yang dilontarkan oleh Caca.
"Kalau kamu mau pergi, silakan Mas gak akan larang. Tapi Mas akan antar kamu, Bunda juga akan selalu ikut kemana kamu pergi. Kamu adik Mas, kamu dan Melody adalah tanggung jawab Mas," ucap Alan. Air mata Carissa mengalir, sejak tadi dirinya sudah menahan supaya tidak ada air mata yang keluar namun, tidak bisa. Rasa haru membuat dirinya akhirnya mengeluarkan air mata yang di tahan.
Bunda Iren segera memeluk Carissa dengan begitu erat, wanita paruh baya itu mengusap punggung Caca dan mengatakan bahwa mereka semua mendukung semua keputusan Carissa.