Bab 72
"Sebuah Rahasia "
"Mama gak boleh sakit. Mama harus sembuh," ucap Siska. Mama Ratih tersenyum ke arah anaknya itu, Caca juga ikut mendekat senyum di bibir Mama Ratih memudar hal itu membuat Carissa merasakan ada sesuatu hal yang saah dengan sikap sang Mama mertua. Karena Mama Ratih tidak pernah bersikap seperti saat ini.
Siska diminta keluar dari ruangan tersebut, karena Mama Ratih ini berbicara dengan Bian dan Carissa. Melihat sikap sang mertua seperti ini, semakin membuat Caca tidak tenang ada rasa takut yang menyerang wanita itu. Seolah ada rahasia besar yang akan terbongkar.
"Apa maksud kalian berdua?" tanya Mama Ratih dengan nada bicara dingin. Wanita paruh baya itu, berusaha menahan rasa sesak di dadanya, saat tahu sebuah fakta besar.
"Apa yang Mama katakana, Bian dan negrti," ucap Bian.
"Jelaskan maksud dari surat kontrak pernikahan kalian."
Deg
Deg
Deg