Khusus untuk pagi ini, Helena sudah bangun. Wanita itu bahkan sudah mandi sejak pukul empat pagi tadi. Jika biasanya ia akan ke dapur dan memasak, atau ke meja makan untuk sarapan bersama Rion dan Luna. Namun, kali ini berbeda.
Helena langsung keluar dari dalam apartemennya. Wanita itu dapat merasakan bagaimana suasana lorong yang begitu sepi, dan sunyi. Padahal jarak antara kedua pintu apartemen tidak begitu jauh. Cukup melangkah lima kali saja, sudah pasti semuanya tercapai. Dan berada di depan pintu apartemen tiga, yang dihuni oleh seorang solois pria ternama. Kai.
Helena merasa ragu. Bukan, maksudnya ... mengetuk pintu apartemen seseorang di jam yang begitu dini ... itu tidak masuk akal untuknya. Terlebih, penghuni apartemen yang ingin dimasuki ialah pria. Tambahan, pria itu juga merupakan mantan kekasih Helena. Ya ... rasanya memang sedikit canggung dan membingungkan. Entah Helena dapat melakukan ini atau tidak.